Nama Tumbuhan
Keji beling (Strobilanthes crispa)
Taksonomi Tumbuhan
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Bangsa : Scrophulariales
- Suku : Acanthaceae
- Marga : Strobilanthes
- Jenis : Strobilanthes crispa Bl
Definisi Umum
Keji beling termasuk ke dalam famili tumbuhan Acanthaceae. Di Indonesai dikenal dengan nama daerah daun picah beling, dan enyoh kelo. Keji beling dapat tumbuh dengan ketinggian berkisar 50-100 cm , tanaman ini tumbuh baik di tanah liat dengan ketinggian 50-1.200 mdpl. Diperbanyak menggunakan stek batang atau cabang yng sudah tua (AgroMedia, 2007).
Keji beling merupakan tanaman habitus berupa semak, tinggi 1-2 m. Batang beruas, bentuk bulat, berbulu kasar, percabangan monopodial, hijau. Daun tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bentuk corong, berambut, ungu, kelopak berambut pendek, kuning, benang sari empat, putih, kuning. Buah bulat, coklat. Biji bulat, kecil, pipih, coklat. Akar tunggang, coklat muda (Nurchayati et al., 2021).
Kandungan
Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tumbuhan keji beling berupa fenolik, flavonoid, saponin dan steroid (Dharma et al., 2014). Selain itu, terdapat juga kandungan senyawa aktif kalium, natrium, kalsium, asam silikat, dan alkaloida yang terkandung dalam tumbuhan keji beling (Soenanto & Kuncoro, 2005).
Khasiat
Keji Beling berkhasiat sebagai peluruh batu ginjal (Dharma et al., 2014). Selain itu, keji beling dimanfaatkan sebagai antidiabetes (Djamil et al., 2020). Keji beling juga bermnafaat untuk pengobatan kencing manis (diabetes), wasir (ambeien), sembelit (susah buang air besar), dan buang air kecil kurang lancar (Soenanto & Kuncoro, 2005). Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam (Hamidah et al., 2017).
Cara Pengolahan
Pengolahan minuman keji beling menyiapkan daun segar 8-7 lembar, rebus daun tersebut dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas air atau setengahnya, kemudian dinginkan dan saring. Setelah dingin air rebusan sudah siap diminum dengan takaran tiga kali sehari masing-masing minum satu gelas (Nurchayati et al., 2021).
Daftar Pustaka
- AgroMedia, R. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit (D. Damayanti (ed.); 1 ed.). PT Agromedia Pustaka. https://books.google.co.id/books?id=iO0ldwKoXvQC
- Dharma, S., Aria, M., & Syukri, E. F. (2014). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthes crispa (L) Blume) Terhadap Kelarutan Kalsium dan Oksalat Sebagai Komponen Batu Ginjal Pada Urin Tikus Putih Jantan. Jurnal SCIENTIA, 4(1), 34–37.
- Djamil, R., Pratami, D. K., & Riyantika, L. V. (2020). Pemeriksaan Parameter Mutu dan Uji Aktivitas Penghambatan Enzim α -Glukosidase dari Ekstrak Etanol 70 % Daun Keji Beling ( Sericocalyx Crispus ( L .) Bremek ). Jurnal Jamu Indonesia, 5(1), 1–8.
- Hamidah, R., Sari, D. M., Mayasari, D., & Halim, N. (2017). Penanaman Toga Sebagai Wujud Cinta Lingkungan. Jurnal Abadimas, 02(2), 65–72.
- Nurchayati, N., As’ari, H., & Qirom, I. (2021). Tanaman Obat Keluarga Warisan Leluhur Melestarikan Sumber Daya Alam dan Kearifan Lokal (A. Syaddad (ed.); 1 ed.). CV. Kaaffah Learning Center.
- Soenanto, H., & Kuncoro, S. (2005). Hancurkan batu ginjal dengan ramuan herbal (H. P. Hernita P (ed.)). Niaga Swadaya. https://books.google.co.id/books?id=JJl27OifRnsC