Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Nama latin Clitoria ternatea L. Taksonomi Kerajaan :Plantae Sub kerajaan :Tracheobionta Super Divisi :Spermatophyta Divisi :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Sub kelas :Rosidae Bangsa :Fabales Keluarga :Fabaceae Genus :Clitoria Species :Clitoria ternatea L (Hartono, 2018 dalam Handito, 2023) Definisi umum Clitoria ternatea L., yang dikenal sebagai bunga telang, merupakan tanaman herba tahunan dari famili Fabaceae yang tumbuh subur di daerah beriklim tropis serta menunjukkan ketahanan yang baik terhadap gangguan lingkungan (Yusuf et al., 2025). Tanaman ini menghasilkan bunga berbentuk kupu-kupu yang bersifat zigomorfik dan memiliki lima bagian (pentamerous), dengan kelopak berbentuk tabung yang terdiri atas lima sepal yang menyatu sekitar dua pertiga dari panjangnya (Oguis et al., 2019). Selain itu, bunga telang dikenal memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan umumnya tumbuh di pekarangan rumah, hutan, maupun pinggiran kebun (Sumartini et al., 2020). Tidak hanya itu, Clitoria ternatea L. juga banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional Ayurveda serta memiliki aplikasi luas di bidang kuliner (Ashraf et al., 2023; Maneechot et al., 2023). Kandungan bioaktif dalam ekstrak bunga telang meliputi senyawa flavonoid berupa antosianin, asam fenolat, flavon, flavonol glikosida, dan flavanol, serta berbagai senyawa terpenoid, alkaloid, dan peptida berupa siklotida (Marpaung, 2020). Khasiat Ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) diketahui memiliki berbagai potensi dan manfaat yang luas. Handito et al. (2022) menyatakan bahwa ekstrak bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami lokal sekaligus sumber antioksidan alami yang dapat ditambahkan pada berbagai produk pangan. Sejalan dengan itu, Andriani dan Murtisiwi (2020) melaporkan bahwa ekstrak bunga telang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, yaitu sebesar 41,36 μg/mL. Selain aktivitas antioksidan, Purba (2020) juga menyebutkan bahwa bunga telang memiliki potensi farmakologis lain seperti antimikroba, antidepresan, antelmintik, antikanker, dan antidiabetes. Selanjutnya, Pratiwi et al. (2020) menjelaskan bahwa aktivitas tanin pada ekstrak bunga telang dapat memberikan efek nefroprotektif terhadap paparan bahan toksik dengan cara mencegah peroksidasi lipid dan menekan pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang dapat menyebabkan kematian sel. Selain itu, Ab Rashid et al. (2021) melaporkan bahwa mikrokapsul antosianin dari bunga telang juga memiliki aktivitas antibakteri. Hal ini didukung oleh Yurisna et al. (2022) yang menyebutkan bahwa kandungan flavonoid, antosianin, tanin, flavon, flavanol, asam fenolat, dan alkaloid dalam bunga telang berpotensi dimanfaatkan sebagai antibakteri pada produk pangan. Cara pengolahan Cara pengolahan bunga telang menjadi teh dilakukan melalui beberapa tahap. Bunga telang yang telah dipanen dicuci hingga bersih, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan oven pada suhu 60°C hingga benar-benar kering. Setelah itu, bunga kering dihaluskan hingga menjadi serbuk simplisia, lalu dikemas dan disegel sebagai teh bunga telang (Widjajanti et al., 2023). Herlina et al. (2023) menjelaskan bahwa pengolahan bunga telang dapat dilakukan menjadi berbagai bentuk minuman seperti sirup, teh, dan air seduhan yang dapat langsung dikonsumsi. Proses penyeduhan pada suhu tertentu berpengaruh terhadap kandungan antosianin yang berperan sebagai antioksidan dalam minuman tersebut. Sementara itu, ekstrak bunga telang juga dapat dicampurkan dengan berbagai bahan pangan lainnya. Ekstrak ini memiliki ketahanan terhadap proses pemanasan seperti pasteurisasi, sehingga berpotensi digunakan sebagai pewarna alami sekaligus penambah aktivitas antioksidan dalam produk pangan (Kurniadi et al., 2024). Referensi Ab Rashid, S., Tong, W. Y., Leong, C. R., Abdul Ghazali, N. M., Taher, M. A., Ahmad, N., … Teo, S. H. (2021). Anthocyanin Microcapsule from Clitoria ternatea: Potential Bio-preservative and Blue Colorant for Baked Food Products. Arabian Journal for Science and Engineering, 46(1), 65–72. https://doi.org/10.1007/s13369-020-04716-y Andriani, D., & Murtisiwi, L. (2020). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70 % bunga telang (Clitoria ternatea L.) dari daerah Sleman dengan metode DPPH. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 17(1), 70–76. https://doi.org/10.23917/pharmacon.v17i1.9321 Ashraf, K., Adlin, N. F., Basri, A. N., Ahmad, W., & Sultan, S. (2023). The traditional uses, phytochemistry, and pharmacological effects of Clitoria ternatea: A review. Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research, 58(1), 1–14. https://doi.org/10.5530/ijper.58.1.1 Handito, D., Basuki, E., Saloko, S., Dwikasari, L. G., & Triani, E. (2022). Analisis komposisi bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai antioksidan alami pada produk pangan. Prosiding SAINTEK, 4, 64-70. LPPM Universitas Mataram. E-ISSN: 2774-8057. https://eprints.unram.ac.id/40868/1/B50.pdf Handito, R., & Pratiwi, N. (2023). Klasifikasi dan potensi bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai tanaman obat. Jurnal Biologi Tropika, 10(2), 45–52. Herlina, H., Jannah, S., Mulyani, E., & Sembiring, M. (2023). Analisa antosianin pada minuman olahan bunga telang (Clitoria ternatea L.) dengan metode pH differensial. Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(2), 1–10. p-ISSN 2089-5313 | e-ISSN 2549-5062. Retrieved from https://ejournal.poltekharber.ac.id/index.php/parapemikir/article/download/5138/pdf_135 Kurniadi, A., Sartika, D., Herdiana, N., & Susilawati. (2024). Kajian formulasi ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) terhadap aktivitas antioksidan pada minuman fungsional. Jurnal Agroindustri Maneechot, O., Hahor, W., Thongprajukaew, K., Nuntapong, N., & Bubaka, S. (2023). A natural blue colorant from butterfly pea (Clitoria ternatea) petals for traditional rice cooking. Journal of Food Science and Technology, 60(8), 2255–2264. https://doi.org/10.1007/s13197-023-05752-w Marpaung, A. M. (2020). Tinjauan manfaat bunga telang (Clitoria ternatea L.) bagi kesehatan manusia. Journal of Functional Food and Nutraceutical, 1(2), 63–85. https://doi.org/10.33555/jffn.v1i2.30 Oguis, G. K., Gilding, E. K., Jackson, M. A., & Craik, D. J. (2019). Butterfly Pea (Clitoria ternatea), a cyclotide-bearing plant with applications in agriculture and medicine. Frontiers in Plant Science, 10, 645. https://doi.org/10.3389/fpls.2019.00645 Pratiwi, E. R., Rahmandani, S. O. A., Ibrahim, A. R., & Isbandiyah, I. (2020). Potensi Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) Sebagai Pencegah Acute Kidney Injury (AKI). CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal, 1(2), 92–100. https://doi.org/10.37148/comphijournal.v1i2.16 Purba, E. C. (2020). Kembang telang (Clitoria ternatea L.): Pemanfaatan dan bioaktivitas. EduMatSains, 4(2), 111–124. https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/santimas/article/download/3244/2231/11942?utm_source=chatgpt.com Sumartini, Y., Ikrawan, Y., & Muntaha, F. M. (2020). Analisis bunga telang (Clitoria ternatea) dengan variasi pH metode Liquid Chromatograph-Tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Pasundan Food Technology Journal, 7(2), 70. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan. E-ISSN: 2615-1405. https://doi.org/10.23969/pftj.v7i2.2983 Yurisna, V. C., Nabila, F. S., Radhityaningtyas, D., & Listyaningrum, F. (2022). Potensi bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai antibakteri pada produk pangan. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI), 7(1), 68-77. https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i1.5738 Yusuf, A. F.,
Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Read More »



