KEPEL

Nama Latin

Stelechocarpus Burahol

Taksonomi

·  Kerajaan : Plantae

·  Divisi : Tracheophyta

·  Kelas : Magnoliopsida

·  Suku : Annonaceae

·  Marga : Stelechocarpus

·  Spesies : Stelechocarpus burahol 

Definisi

Tanaman kepel merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia, namun tersebar hingga kepulauan Solomon bahkan Australia. Di Indonesia tanaman ini banyak di temukan di daerah jawa seperti di kawasan Keraton Yogayakarta, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi, Taman Mini Indonesia Indah, dan Taman Kiai Langgeng Magelang. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Jawa merupakan daerah pusat keragaman dan memungkinkan daerah asal tanaman ini (Angio & Firdiana 2021). Di daerah Kabupaten Kediri sendiri, tanaman kepel ini termasuk keadalam tanaman langka karena sudah jarang di temui oleh warga sekitar. Kepel merupakan salah satu tanaman anggota suku annocecae yang memiliki habitus pohon dengan tinggi mencapai 6 – 20 meter, batang lurus berwarna coklat tua dengan permukaan yang tidak rata karena terdapat benjolan benjolan bekas bunga dan buah, diameter mencapai 50 cm pada usia pohon dewasa (Angio & Firdiana 2021).

Kandungan

Tanaman kepel (Stelechocarpus burahol) diketahui memiliki profil fitokimia yang kaya. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa bagian buah dan daun kepel mengandung beberapa kelompok metabolit sekunder penting, yaitu fenolik, flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Senyawa fenolik dan flavonoid ditemukan dalam kadar yang signifikan dan merupakan komponen dominan dari ekstrak kepel. Selain itu, hasil uji fraksinasi menunjukkan keberadaan tanin serta saponin, yang mendukung karakter fitokimia tanaman ini. Senyawa alkaloid juga terdeteksi pada buah kepel, sehingga mengonfirmasi bahwa S. burahol memiliki komposisi kimia yang kompleks dan tergolong kaya metabolit aktif alami.

Cara Pengolahan

Masyarakat secara umum memahami bahwa bagian tanaman kepel yang dimanfaakan adalah bagian buahnya yang kemudian diyakini dapat membuat harum nafas dan bau keringat. Selain itu juga dapat mengarumkan air seni. Dilanjutkan dengan menjelaskan manfaat lain dari jenis buah kepel ini dari banyak kandungan yang sudah dikaji baik kandungan dalam buah maupun kandungan dalam daunnya, yaitu dapat menurunkan kadar asam urat, menurunkan kadar kolesterol, dapat meluruhkan air kencing, mencegah radang ginjal sebagai sumber antioksidan, maupun sebagai pencegah kanker (anti mutagenesis) dan (anti carcinogenesis) serta mencegah kehamilan (kontrasepsi). Selain itu, kepel juga digunakan sebagai tanaman pelindung dan tanaman hias karena bentuk buahnya yang menarik (Fiani& Yuliah 2018).


Daftar Pustaka

Amin, A., Radji, M., Mun’im, A., Rahardjo, A., & Suryadi, H. (2017). Halitosis activity against volatile sulfur compound of methyl mercaptan component from burahol fruit extract. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research.

Angio, Melisnawati H, and Elok Rifqi Firdiana. 2021. “Kepel (Stelechocarpus Burahol (Blume) Hook & Thompson), Buah Langka Khas Keraton Yogyakrta: Sebuah Koleksi Kebun Raya Purwodadi.” Warta Kebun Raya 19(2): 7–13.

Fiani, A., dan Yuliah. 2018. “Pertumbuhan Kepel (Stelechocarpus Burahol (Blume) Hook & Thomson) Dari Dua Populasi Di Mangunan, Bantul.” Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III: 301–6.

Herlina, N., Riyanto, S., Martono, S., & Rohman, A. (2018). Antioxidant activities, phenolic and flavonoid contents of Stelechocarpus burahol fruit extracts. Dhaka University Journal of Pharmaceutical Sciences

Pribadi, P., Latifah, E., & Rohmayanti. (2014). Pemanfaatan perasan buah kepel sebagai antiseptik luka. Pharmaciana.

Shadrina, A. N., Widyanengsih, E., Eiko, N. B., Putri, N. A., Sulastri, N., Dzulfiana, N., Rajebi, O., & Sulvita, W. 2022 “Analisis fitokimia dan aktivitas farmakologi tanaman kepel (Stelechocarpus burahol) terhadap beberapa penyakit: Review”. Jurnal Buana Farma, 2(3), 14–21.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top