Kayu Manis

Nama Tumbuhan

Kayu Manis (Cinnamomum burmanni)

Taksonomi Tumbuhan

Kingdom  : Plantae

Divisi    : Magnoliophyta

Kelas     : Magnoliopsida

Ordo     : Laurales

Famili   : Lauraceae

Genus   : Cinnamomum

Spesies  : Cinnamomum burmanni

Definisi Umum

Kayu manis (Cinnamomum burmanni) didefinisikan sebagai tanaman berkayu yang dasaarnya saebagai rempah-rempah. Tanaman kayu manis memiliki daun berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing. Kayu manis memiliki aroma yang tajam, hangat dan manis (Pagune et al., 2023). Kayu manis paling baik dibudidayakan di dataran rendah hutan hujan tropis dengan suhu rata-rata 29,8 ºC dan curah hujan 85-100 inchi. Tanaman kayu manis juga dapat ditanam pada berbagai jenis tanah dari dataran rendah sampai sedang pada ketinggian 0-600 mdpl (Suryani et al., 2017).

Kandungan

Kayu manis (Cinnamomum burmannii) mengandung beragam senyawa polifenol dan minyak atsiri, terutama cinnamaldehyde yang mencapai 62–90% dari minyak atsiri kulit batang, yang berperan penting dalam aroma, rasa, serta efek terapeutik. Kayu manis mengandung senyawa bioaktif seperti asam vanilat, asam kafeat, asam galat, asam protokatekuat, asam p-kumarat, dan asam ferulat, serta komponen lain seperti cinnamate, asam sinamat, eugenol, dan procyanidins (Yuwanda et al., 2023).

Khasiat

Kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki berbagai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan berkat kandungan senyawa bioaktif seperti minyak atsiri, asam sinamat, sinamaldehida, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Senyawa-senyawa ini memberikan efek farmakologis, antara lain sebagai penurun gula darah, pengendali kolesterol, antipenggumpalan sel darah merah, serta pencegah aterosklerosis dan kanker melalui aktivitas antioksidan yang tinggi. Sinamaldehida diketahui dapat menurunkan risiko stroke, mengontrol diabetes melitus, serta memiliki sifat antimikroba terhadap Helicobacter pylori. Kayu manis juga dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti rematik, diare, nyeri lambung, perut kembung, demam, hingga meningkatkan vitalitas. Selain itu, kandungan antibakteri, antijamur, dan antitumor membuatnya berpotensi sebagai bahan obat infeksi, termasuk penyakit mulut seperti angular cheilitis (Maslahah dan Nurhayati, 2023).

Cara Pengolahan

Cara pembuatan kayu manis untuk pengobatan, khususnya dalam mengurangi nyeri pada penderita gout artritis, dilakukan melalui proses sederhana yang memanfaatkan kulit kayu manis sebagai bahan utama. Kulit kayu manis yang telah dibersihkan digunakan dalam bentuk olahan tradisional, misalnya direbus untuk diambil sarinya atau diolah menjadi minuman herbal yang mudah dikonsumsi. Kegiatan ini biasanya diawali dengan penyuluhan kepada masyarakat mengenai manfaat kayu manis, kandungan senyawa aktifnya, dan peranannya sebagai antiinflamasi, analgesik, serta antirematik. Setelah itu dilakukan demonstrasi langsung tentang teknik pengolahan, seperti memilih kulit kayu manis berkualitas, membersihkannya, lalu merebusnya dalam air bersih hingga menghasilkan ekstrak beraroma khas. Ekstrak ini dapat diminum secara rutin sebagai pengobatan nonfarmakologis untuk meredakan nyeri, peradangan, dan gejala lain akibat gout artritis, sekaligus meningkatkan kualitas hidup penderita (Aprilla et al., 2023).

Daftar Pustaka

Aprilla, N., Syafriani, S., & Safitri, D. E. (2023). Pengolahan Kayu Manis Untuk Mengurangi Nyeri Pada Penderita Gout Artritis. Communnity Development Journal, 3(3), 1997-1999. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/7730/7274

Maslahah, N. N., & Nurhayati, H. (2023). Kandungan senyawa bioaktif dan kegunaan tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii). Warta BSIP Perkebunan, 1(3), 5-7. https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/wartabun/article/view/3458/3539

Suryani, E., Nurmansyah, S. P., & Rostiana, O. (2017). Pertumbuhan, produktivitas dan kualitas lima belas aksesi kayumanis ceylon pada dataran sedang Solok Sumatera Barat. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 28(2), 105-112 https://dx.doi.org/10.21082/bullittro.v28n2.2017.105-112

Pagune, J., Laboko, A. L., Anto, A., & Pou, M. (2023). Karakteristik Fisikokimia dan Hedonik Terhadap Pembuatan Minuman Herbal Binahong (Anredera cordifolia) dengan Penambahan Kayu Manis. Jurnal: Agricultural Review, 2(2), 48-59 https://doi.org/10.37195/arview.v2i2.652

Yuwanda, A., Adina, A. B., & Budiastuti, R. F. (2023). Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Nees and T. Nees) Blume): Review tentang Botani, Penggunaan Tradisional, Kandungan Senyawa Kimia, dan Farmakologi. Journal of Pharmacy and Halal Studies, 1(1), 17-22. https://doi.org/10.70608/3mk0s904

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top