Lengkuas
Nama Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga (L) Willd.) Taksonomi Tanaman Definisi Umum Lengkuas adalah tanaman rimpang tropis yang banyak digunakan sebagai rempah dalam masakan dan juga dikenal secara luas sebagai tanaman obat. Tanaman ini memiliki batang semu, daun memanjang, dan akar rimpang beraroma tajam. Senyawa aktif utama dalam lengkuas meliputi galangin, eugenol, dan flavonoid, yang memberikan berbagai manfaat farmakologis (Nursyahra & Zikra, 2023) Khasiat Cara Pengolahan Secara Tradisional Rebusan rimpang lengkuas Infusa Herbal Lengkuas bubuk Minyak Atsiri Lengkuas Daftar Pustaka
Sereh Dapur
Nama Tanaman Sereh Dapur (Cymbopogon citratus) Taksonomi Definisi Umum Taksonomi Sereh dapur adalah tumbuhan rumput tropis aromatik yang dikenal luas sebagai bumbu dapur dan tanaman herbal. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral dalam minyak atsiri. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan lemongrass dan memiliki khasiat farmakologis sebagai antimikroba, antiinflamasi, dan peluruh keringat. (Silalahi, 2020) Khasiat Cymbopogon citratus memiliki sejumlah manfaat farmakologis yang telah dibuktikan secara ilmiah: Cara Pengolahan Secara Tradisional Beberapa bentuk pengolahan tradisional tanaman sereh dapur: a. Teh Serai b. Minyak Sereh (Aromaterapi) c. Rebusan Serai d. Sabun Herbal Ekstrak Sereh 6. Daftar Pustaka
Lidah Buaya
Nama Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera) Taksonomi Tanaman Definisi Umum Lidah buaya adalah tanaman sukulen yang berasal dari wilayah tropis dan telah lama dikenal sebagai tanaman obat. Daunnya tebal dan berdaging dengan gel bening di bagian dalam yang mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti aloin, aloesin, dan acemannan. Tanaman ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional maupun industri farmasi dan kosmetik karena sifat antiinflamasi, antimikroba, dan penyembuh lukanya.(Pandey et al., 2013) Khasiat Cara Pengolahan Secara Tradisional Topikal untuk luka bakar dan luka sayat: Minuman herbal untuk penurun gula darah: Teh lidah buaya: Daftar Pustaka
Kumis Kucing
Nama Tumbuhan Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Blume Miq) Taksonomi Tumbuhan Definisi Umum Kumis kucing adalah tumbuhan yang memiliki benang sari bunganya yang panjang dan menjulur dari dua sisi yang berbeda sehingga mirip dengan kumis kucing (Dillasamola et al., 2023). Persebaran Kumis kucing dapat ditemukan di Asia Tenggara, seperti di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Myamar (Septyani & Shinta, 2021). Nama daerah tanaman ini di Indonesi berbeda-beda penyebutannya di Sumatera dikenal dengan sebutan giri-giri marah, di Sunda dikenal dengan kumis ucing, di Madura dikenal dengan nama songkot koceng (Surahmaida & Umarudin, 2019). Kumis kucing merupakan tumbuhan habitus berupa semak, tahunan, tinggi 50-150 cm. Batang berkayu, segi empat, beruas, bercabang, coklat kehijauan. Daun tunggal, bulat telur, panjang 7-10 cm, lebar 8-50 cm, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, tipis, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ujung ranting dan cabang, kelopak berlekatan, ujung terbagi empat, hijau, benang sari empat, kepala sari ungu, putik satu, putih, mahkota bentuk bibir, putih. Buah kotak, bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji kecil, masih muda hijau setelah tua hitam. Akar tunggang, putih kotor (Aspan & Sherley, 2008). Kandungan Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman kumis kucing berupa senyawa flavonoid, saponin, tanin dan steroid (Mutia et al., 2024). Fenol hidrokuinon, alkaloid, polifenol dan triterpenoid merupakan senyawa aktif lainnya yang terkadung dalam sembung (Nurcholis et al., 2022). Sinensetin, orthosiphol, kalium, minyak atsiri, orthosiphonin glikosida, sapofonin, dan mioinositol (Faramayuda et al., 2021). Khasiat Kumis kucing berkhasiat sebagai penurun asam urat, penurun tekanan darah, anti-inflamasi, penurun suhu tubuh, diabetes dan penghancur batu kandung kemih (Mutia et al., 2024). Selain itu, kumis kucing bisa digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi, dan antikanker (Nurcholis et al., 2022). Cara Pengolahan Pengolahan daun kumis kucing dengan cara merebus sebanyak 5 helai daun kumis kucing, dengan air 200 ml, didihkan hingga tersisa 100 ml. Setelah di angkat, dinginkan, lalu disaring, meminum sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari berturut-turut dengan dosis masing-masing setengah gelas (Yasin et al., 2023). Daftar Pustaka
Saga
Nama Tumbuhan Saga (Abrus precatorius Linn) Taksonomi Tumbuhan Definisi Umum Saga pohon (Adenanthera pavonina Linn) adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna merah. Saga pohon umum dipakai sebagai pohon peneduh di jalan-jalan besar. Tumbuhan ini juga mudah ditemui di pantai, hutan, kebun, atapun dengan sengaja ditanam pada perkarangan rumah. Masyarakat dahulu menggunakan biji saga sebagai penimbang emas karena beratnya yang selalu konstan. Selain itu, biji saga bersifat racun, oleh karena itu seringkali pemanfaatannya hanya sebagai hiasan saja (Pamungkas et al., 2017). Saga pohon besar yang berusia lebih dari 10 tahun tingginya dapat mencapai 25 meter, daun majemuk, berbentuk oval, berukuran kecil, tulang daun menyirip genap, jumlah anak daun bertangkai 2-6 pasang, helaian daun 6-12 pasang, panjang tangkai sekitar 25 cm, daun berwarna hijau muda atau merah kekuningan pada daerah pucuknya (Edi, 2022). Bentuk biji bulat telur, keras, panjangnya 6-7 mm dan tebalnya 4-5 mm, warnanya merah bernoda hitam. Akar tunggang dan berwarna coklat kotor.Tanaman ini tumbuh dengan ketinggian sekitar 300 – 1000 meter (Aspan & Sherley, 2008). Kandungan Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman saga adalah flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin yang dapat bersifat sebagai antibakteri (Shari, 2024). Selain itu, daun saga sebagai bahan alami juga mengandung glisirizin, vitamin A dan vitamin C serta senyawa yang aktif sebagai antioksidan dan antibakteri seperti, terpenoid dan steroid (Azhari et al., 2024). Terdapat juga kandungan berbahaya pada tumbuhan saga, yakni mengandung abrin yang bersifat toksik. Abrin merupakan senyawa beracun yang dapat menimbulkan efek apoptosis pada kultur sel leukimia dan menghambat sintesis protein pada sel eukariotik (Iriani et al., 2024). Khasiat Saga berkhasiat sebagai antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, dan bahkan dapat membantu mengobati beberapa jenis kanker. Selain itu, daun saga juga dikenal dapat membantu mengatasi sariawan, meredakan batuk dan sakit tenggorokan, serta menjaga kesehatan kulit (Alfian et al., 2024). Daun saga juga bermanfaat untuk pengobatan jerawat yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan masker gel (Azhari et al., 2024). Cara Pengolahan Pemanfaatan tanaman saga bisa mengambil 5-6 daun lalu mencucinya hingga bersih dengan alir mengalir. Kemudian rebus daun saga dengan 1 gelas air (200 ml) hingga air berubah warna dan tersisa setengah gelas. Saring air rebusan dan minum selagi hangat dan bisa ditambahkan madu atau gula batu untuk rasa manis (Iriani et al., 2024). Daftar Pustaka
Keji Beling
Nama Tumbuhan Keji beling (Strobilanthes crispa) Taksonomi Tumbuhan Definisi Umum Keji beling termasuk ke dalam famili tumbuhan Acanthaceae. Di Indonesai dikenal dengan nama daerah daun picah beling, dan enyoh kelo. Keji beling dapat tumbuh dengan ketinggian berkisar 50-100 cm , tanaman ini tumbuh baik di tanah liat dengan ketinggian 50-1.200 mdpl. Diperbanyak menggunakan stek batang atau cabang yng sudah tua (AgroMedia, 2007). Keji beling merupakan tanaman habitus berupa semak, tinggi 1-2 m. Batang beruas, bentuk bulat, berbulu kasar, percabangan monopodial, hijau. Daun tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bentuk corong, berambut, ungu, kelopak berambut pendek, kuning, benang sari empat, putih, kuning. Buah bulat, coklat. Biji bulat, kecil, pipih, coklat. Akar tunggang, coklat muda (Nurchayati et al., 2021). Kandungan Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tumbuhan keji beling berupa fenolik, flavonoid, saponin dan steroid (Dharma et al., 2014). Selain itu, terdapat juga kandungan senyawa aktif kalium, natrium, kalsium, asam silikat, dan alkaloida yang terkandung dalam tumbuhan keji beling (Soenanto & Kuncoro, 2005). Khasiat Keji Beling berkhasiat sebagai peluruh batu ginjal (Dharma et al., 2014). Selain itu, keji beling dimanfaatkan sebagai antidiabetes (Djamil et al., 2020). Keji beling juga bermnafaat untuk pengobatan kencing manis (diabetes), wasir (ambeien), sembelit (susah buang air besar), dan buang air kecil kurang lancar (Soenanto & Kuncoro, 2005). Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam (Hamidah et al., 2017). Cara Pengolahan Pengolahan minuman keji beling menyiapkan daun segar 8-7 lembar, rebus daun tersebut dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas air atau setengahnya, kemudian dinginkan dan saring. Setelah dingin air rebusan sudah siap diminum dengan takaran tiga kali sehari masing-masing minum satu gelas (Nurchayati et al., 2021). Daftar Pustaka
Tempuyung
Nama Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) Taksonomi Tanaman Definisi Umum Tempuyung adalah tanaman obat yang termasuk dalam famili Asteraceae dan sering ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Tanaman tempuyung di Indonesia memiliki nama yang berbeda pada setiap daerah nya, seperti di Sunda dikenal dengan nama lalakina, galibud, lemping, tayana, di Jawa dikenal dengan nama tempuyung (Aspan & Sherley, 2008). Tanaman ini dikenal sebagai tumbuhan liar yang mudah tumbuh di tempat-tempat lembap, seperti di selokan, parit, kebun kosong, dan pinggir jalan. Tanaman ini memiliki bentuk daun mirip tombak dan memanjang, tepi daun berunerigi, dan teksturnya tipis dan halus. Batangnya tegak dan bundar. Sedangkan bunganya berwarna kuning dengan susunan daun tempuyung berkumpul (Qodir & Juraid, 2019). Kandungan Kandungan senyawa aktif yang terdapat pada tanaman tempuyung berupa steroid, saponin dan fenolik (Sy et al., 2019). Flavonoid merupakan senyawa aktif lainnya yang terkandung dalam tempuyung (Pribadi, 2020). Selain itu, terdapat juga kandungan senyawa aktif alkaloid, triterpenoid, triterpen, dan minyak atsiri (Putra et al., 2013). Khasiat Tempuyung berkhasiat sebagai pengobatan kencing batu, asam urat, penghilang bengkak, bisul hingga sariawang (Gunarti et al., 2021). Selain itu, dapat digunakan untuk membantu meluruhkan batu ginjal, menjaga kesehatan ginjal, dan menurunkan tekanan darah (Winarto, 2022). Cara Pengolahan Membuat ramuan minuman dari daun tempuyung dapat dilakukan dengan memanfaatkan 9 lembar daun tempuyung, 2 genggam daun kumis kucing, 2 pohon ciplukan yang tingginya 40 cm serta 3 biji kelapa hijau yang airnya kira-kira 600 ml. Masak ramuan tersebut dengan 600 ml air kelapa hijau sampai tersisa 400 ml airnya dengan api sedang. Rebusan tersebut dapat diminum pagi dan sore (Nurchayati et al., 2021). Daftar Pustaka
Kapulaga
Nama Tumbuhan Kapulaga (Amomum compactum Sol. ex Maton) Taksonomi Tumbuhan Definisi Umum Kapulaga merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan, tanaman ini termasuk ke dalam keluarga jahe-jahe. Sebaran tumbuhan kapulga mulai dari daerah tropis di Asia Selatan, terutama di India, Sri Lanka, dan Nepal, termasuk juga di Indonesia (Safitri, 2019). Nama lokal kapulaga disetiap daerahnya berbeda-beda di Indonesia dikenal dengan nama kapulogo di Jawa, kapol di Sunda, kapolag/palagha di Madura, karkolaka di Bali, dam garidimong di Bugis (Alfian et al., 2024). Tanaman ini memiliki batang semu yang tersusun atas pelepah-pelepah daun, daun memanjang, dan satu rumpun tanaman dapat terdiri dari 20-30 batang semu yang tumbuh rizoma, batang tua akan mati dan diganti oleh batang muda yang tumbuh dari rizoma lain. Buahnya berbentuk bulat berwarna cokelat dan mengandung biji-biji kecil beraroma khas, buah kapulaga berkumpul dalam tandan kecil dan pendek yang menempel di atas tanah, setiap tandan dapat berisi 10-20 butir buah (Abdurahim et al., 2022). Kandungan Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman kapulaga adalah minyak atsiri flavonoid, alkaloid, tannin, polifeno, terpenoid, steroid, dan saponin (Irfan & Haryoto, 2022). Selain itu, terdapat juga kandungan senyawa aktif asam fenolat, kuinon, kumarin, lignin, dan stilbenes yang terkandung dalam kapulaga Kapulaga juga merupakan sumber mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium (Permatasari et al., 2022). Khasiat Kapulaga merupakan sumber mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium. dimana kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah (Supriani, 2019). Tanaman ini juga dapat bemnafaat sebagai antibakteri, antioksidan, antidiabetes, sitotoksik, antiinflamasi, dan antikarsinogenik (Irfan & Haryoto, 2022). Tanaman kapulaga digunakan juga untuk pasien Anastesi SAB setelah pasca tindakan sebagai aromaterapi untuk menurunkan rasa mual muntah (Kapyarso et al., 2024). Cara Pengolahan Membuat minuman untuk kesehatan dari bahan baku kapulaga dilakukan dengan mendidihkan 3 gelas air (600 ml), setelah air mendidih, masukan bahan baku tambahan, seperti 4 lembar daun pandan wangi, 5 biji kapulaga, 1 potongan jahe. Setelaht itu, tambahkan 2 sendok makan gula untuk memberikan rasa manis pasa minuman, lalu masak dengan api sedang salama 10 menit, hingga menjadi 2 gelas air (400 ml). Tuangkan dalam gelas, minuman siap disajikan dan dinikmati (Yunitasari, 2018). Daftar Pustaka
Sembung
Nama Tumbuhan Sembung (Blumea balsamifera L) Taksonomi Tumbuhan Definisi Umum Sembung (Blumea balsamifera) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, bagian tumbuhan sembung yang digunakan sebagai obat adalah daunnya (Ruhardi & Sahumena, 2021). Persebaran tumbuhan ini tersebar luas di Asia, mulai dari India, China, China Selatan, Taiwan, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki penyebutan tumbuhan sembung, di Jawa dikenal dengan sebutan sembung gontung, di Madura dikenal dengan sebutan kemandin, di Sunda dikenal dengan sebutan sembung utan, dan di Melayu di kenal dengan sebutan sembung (AgroMedia, 2008). Sembung dapat dengan mudah ditemui dan tumbuh liar di ladang, hutan, tepi sungai, dan pekarangan rumah, serta tumbuh baik di dataran renda hingga ketinggian 2.200 mdpl. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan habitus berupa perdu dengan tinggi lebih dari 4 m. Batang tegak bulat, warnanya hijau tua, bagian atas batang berbulu lebat dan aromatis. Daun tunggal, tersebar, berbulu, bentuknya lonjong dengan ukuran panjang 6-30 cm dan lebar 1,5-12 cm, pangkal dan ujung daun meruncing, tepinya rata, pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk, bertangkai, bentuknya seperti tandan, terdapat di ketiak daun dan ujung batang, warna mahkota bunga putih kekuningan. Bentuk buah kotak silindris, keras, berambut, warnanya putih kecoklatan. Bentuk biji pipih, berwarna putih. Akar tunggang, berwarna putih susu (Aspan & Sherley, 2008), Kandungan Senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan sembung berupa dihidroflavonol, luteolin-7-methyl ether, bioflavonoid, L-borneol, dan minyak atsiri (Ocktaviani et al., 2023). Flavonoid merupakan senyawa aktif lainnya yang terkadung dalam sembung (Ruhardi & Sahumena, 2021). Khasiat Sembung berkhasiat dapat mengobati influenza, rematik, nyeri haid, haid tidak teratur, demam, asma, batuk, bronchitis, perut kembung, diare, dan diabetes (Mustapa et al., 2024). Tumbuhan ini juga dimanfaatkan sebagai antikanker payudara (Ocktaviani et al., 2023). Cara Pengolahan Pengolahan sembung dibuat dengan cara mencuci bersih daun sembung segar dan ditiriskan. Kemudian daun sembung dikeringkan pada suhu ruang selama 14 hari. Daun yang sudah kering kemudian diblender dan diayak dengan ayakan 80 mesh. Kemudian sebanyak 1 gram serbuk daun sembung ini direbus dengan 100 mL air selama 7 menit (Kusumawati & Yogeswara, 2020). Daftar Pustaka










