Kencur

Nama Tumbuhan

Kencur (Kaempferia galanga L.)

Taksonomi

Kingdom : Plantae 

Divisi : Spermatophyta 

Kelas : Monocotyledonae 

Ordo : Zingiberales 

Famili : Zingiberaceae 

Genus : Kaempferia L. 

Spesies : Kaempferia galanga L. 

(Sholeh dan Megantara, 2019.).

Definisi Umum

Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat obat yang hidup didaerah tropis dan subtropis. Kencur memiliki ukuran kurang lebih 20 cm yang tumbuh dalam rumpun. Kencur memiliki daun berwarna hijau berbentuk tunggal yang pinggir daunnya berwarna merah kecoklatan. Bentuk dari daun kencur menjorong untuk ukurannya daun kencur memiliki panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, dengan ujung daun runcing pangkai berkeluk dan tepi daun rata. Jumlah daun pada kencur tidak lebih dari 2-3 lembar. Rimpangnya memiliki ukuran yang pendek berbentuk seperti jari yang tumpul dengan warna coklat lalu pada bagian kulit rimpang kemcur memiliki warna coklat yang mengkilat, dengan bau khas yang dikeluarkan oleh rimpang kencur. Kemudian pada bagian dalam kencur memiliki warna putih dengan tekstur seperti daging yang tidak berserat (Haryudin dan Rostiana, 2016).

Kandungan

Kencur (Kaempferia galanga L.) mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan terdapat kandungan senyawa lain seperti etil p-metoksinamat (Izazi dan Kusuma, 2020).

Khasiat

Kencur (Kaempferia galanga L.) menunjukkan efek antiinflamasi yang signifikan dalam menghambat edema, antipiretik untuk menurunkan demam, serta analgesik alami untuk meredakan nyeri kepala, pegal, dan keseleo. Kencur juga berperan sebagai antitusif dan ekspektoran yang efektif mengatasi batuk berdahak, antidiare melalui formulasi tradisional dengan beras dan garam, serta antimikroba terhadap infeksi bakteri (Izazi dan Kusuma, 2020).

Cara Pengolahan

Kencur (Kaempferia galanga L.) dapat diolah menjadi beberapa bentuk sediaan untuk pengobatan, antara lain: 

  1. Sediaan larutan/siap minum dengan cara merebus rimpang segar yang telah dicuci dan diparut dalam air selama 10–15 menit, kemudian disaring dan dikonsumsi hangat, baik secara tunggal maupun dengan tambahan madu atau gula merah untuk meningkatkan rasa.
  1. Sediaan serbuk instan yang dibuat dengan mengeringkan rimpang (dijemur atau dioven pada suhu 40–50°C), kemudian digiling menjadi bubuk halus dan dilarutkan dalam air hangat.
  1. Aplikasi topikal seperti param atau balur dengan mencampur parutan kencur segar dengan bahan pendukung seperti beras atau minyak kelapa untuk digunakan pada area memar atau nyeri.

(Febri dan Kusuma, 2020). 

Daftar Pustaka

Febriani, A., & Kusuma, I. M. (2020). Formulasi dan Uji Iritasi Sediaan Gel Kombinasi Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban. Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian, 13(1), 46-54. https://doi.org/10.37277/sfj.v13i1.524 

Febriani, A., & Kusuma, I. M. (2020). Formulasi dan Uji Iritasi Sediaan Gel Kombinasi Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban. Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian, 13(1), 46-54.  

https://doi.org/10.37277/sfj.v13i1.524

Haryudin, W., & Rostiana, O. (2016). Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galanga L.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 19(2),109-116.https://doi.org/10.18343/jipi.25.2.167 

Haryudin, W., & Rostiana, O. (2016). Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galanga L.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 19(2),109-116. https://doi.org/10.18343/jipi.25.2.167 

Izazi, F., & Kusuma, A. (2020). Hasil responden pengetahuan masyarakat terhadap cara pengolahan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan kencur (Kaemferia galanga) sebagai peningkatan imunitas selama COVID-19 dengan menggunakan kedekatan konsep program Leximancer. Journal Pharmasci, 5(2), 93-97.  

https://doi.org/10.53342/pharmasci.v5i2.192

Soleh, S. M., & Megantara, S. (2019). Karakteristik morfologi tanaman kencur (kaempferia galanga l.) Dan aktivitas farmakologi. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.  

https://doi.org/10.24198/jf.v17i2.22089

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top