Nama Tumbuhan
Belimbing Wuluh (Averhoa blimbi L.)
Taksonomi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Geraniales
Famili : Oxsalidaceae
Genus : Averhoa
Spesies : Averhoa blimbi L.
Definisi Umum
Belimbing wuluh adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan subur di daerah Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia yang merupakan daerah tropis. Belimbing wuluh dapat dimanfaatkan dalam pengobatan maupun bahan masakan sebagai penyedap, bagian dari tanaman belimbing wuluh yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yaitu pada buah dan daun. Buah belimbig wuluh berbenntuk lonjong dengan panjang 4-6 cm dengan karakteristik memiliki kulit mengkilat berwarna hijau hingga kuning (Insan et al., 2019).
Kandungan
Daun pada tanaman belimbing wuluh mengandung senyawa bioaktif berupa flavonoid, saponin, tanin, asam format, sulfur, kalsium oksalat, dan kalium sitrat (Wijayanti dan Safitri, 2018). Buah belimbing wuluh menganduung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, triterpen saponin, terpenoid dan minyak atsiri dengan kandungan utaman yaitu flavonoid (Fajriah et al., 2017).
Khasiat
Khasiat daun belimbing wuluh dapat digunakan dalam mengobati sakit perut, reumatik, gondongan, dan sebagai penurun panas. Buah belimbing wuluh dapat dimanfaatkan untuk mengobati batuk rejan, jerawat, tekanan darah tinggi, gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, gangguan dan radang fungsi pencernaan (Aseptianova dan Yuliany, 2020).
Cara Pengolahan
Cara pengolahan buah belimbing wuluh sebagai obat batuk yaitu dengan mengambil 30 gram buah dan dicuci bersih dengan air mengalir, buah belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan berubah kecoklatan selama kurang lebih 15 menit dan kemudian dikonsumsi 2 kali sehari jika sudah dingin (Nurlela dan Harfika, 2019).
Daftar Pustaka
Aseptianova, A., & Yuliany, E. H. (2020). Penyuluhan manfaat belimbing wuluh (averrhoa bilimbi Linn.) sebagai tanaman kesehatan di Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang. Abdihaz: Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat, 2(2), 52-56. https://doi.org/10.32663/abdihaz.v2i2.910
Insan, R. R., Faridah, A., Yulastri, A., & Holinesti, R. (2019). Using belimbing wuluh (averhoa blimbi l.) as a functional food processing product. Jurnal Pendidikan Tata Boga Dan Teknologi, 1(1), 47-55. https://doi.org/10.2403/80sr7.00
Wijayanti, T. R. A., & Safitri, R. (2018). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi nifas. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(3), 277-285. https://doi.org/10.33366/cr.v6i3.999
Fajriyah, Y. D. N., Wahyuni, D., & Murdiyah, S. (2017). Pengaruh kombucha sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Bioedukasi, 13(2). https://bioedukasi.jurnal.unej.ac.id/index.php/BIOED/article/download/4525/3345
Nurlela, L., & Harfika, M. (2019). Air rebusan belimbing wuluh sebagai antitussive dan expectorant pada ISPA. Jurnal Ilmiah Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya Vol. 14 No. 2 October 2019, 14(2), 50-60. https://repository.stikeshangtuah-sby.ac.id/id/eprint/135