Nama Tumbuhan
Andong (Cordyline fruticosa L.)
Taksonomi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Asparagaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa L.
Definisi Umum
Tanaman andong (Cordyline fruticosa L.) merupakan tanaman hias yang sering ditemukan pada berbagai daerah di Indonesia. Tanaman andong dapat digunakan sebagai tanaman pagar dan dapat dimanfaatkan juga sebagai alternatif pengobatan. Tanaman andong berasal dari Asia Timur dan dapat tumbuh dari dataran rendah hingga ketinggian 1.900 mdpl. Tanaman andong memiliki batang keras dan dapat mencapai tinggi 5 meter. Memiliki daun tunggal berwarna merah kecoklatan atau hijau tua dan tersusun dalam bentuk spiral, daunnya berbentuk panjang lanset dengan ujung dan pangkal daun runcing serta memiliki tulang daun menyirip. Tanaman ini memiliki perakaran serabut. Bagian dari tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian daunnya (Prayitno et al., 2024).
Kandungan
Kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada tanaman andong yaitu saponin, tanin, flavonoida, polifenol, steroid, polisakarida, kalsium oksalat, dan zat besi (Wijaya et al., 2015). Andong merah juga mengandung alkaloid, glikosida jantung, kumarin, glikosida, dan senyawa fenolik (Prestisya et al., 2025).
Khasiat
Bagian tanaman andong yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah bunga, akar, dan daunnya. Akar tanaman andong berkhasiat mengobati air kemih berdarah, wasir berdarah, nyeri lambung, dan ulu hati. Daunnya berkhasiat sebagai obat sakit kepala, diare, disentri, TB paru, asma, sakit kulit, inflamasi mata, sakit punggung, rematik, dan encok (Wijaya et al., 2015).
Cara Pengolahan
Tanaman andong dapat digunakan untuk pengobatan luka bakar yaitu dengan menghaluskan daunnya dan membalutkannya pada bagian yang terluka (Prayitno et al., 2024). Cara lain yang dapat digunakan untuk mengkonsumsi tanaman andong sebagai obat yaitu dengan merebus daun segar atau bunga kering dengan tiga gelas air sampai air tersisa satu gelas, setelah dingin disaring dan dibagi tiga untuk diminum pada pagi, siang dan malam (Usman et al., 2023).
Daftar Pustaka
Prayitno, S., Edikamal, S., & Izza, N. (2024). Efektivitas Ekstrak Daun Andong Terhadap Kesembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Media Farmasi, 20(2), 264-271. https://doi.org/10.36733/medicamento.v5i2.848
Prestisya, I. A., Kristanto, C., & Nur, F. M. (2025). Pemanfaatan Tanaman Andong Merah (Cordyline Fruticosa Linn.) dalam Formulasi Hydrogel Berbasis Starch-Gelatin Sebagai Kombinasi Polimer Alami Alternatif untuk Bentuk Sediaan Jamu: Utilization of Cordyline Fruticosa Linn. In Starch-Gelatin Hidrogel-Based Formulation as an Alternative Natural Polymer Combination for Jamu Dosage Form. Jurnal Sains dan Kesehatan, 6(2), 73-81. https://doi.org/10.30872/jsk.v6i2.630
Usman, Y. P. U., & Jariah, A. (2023). Skrining fitokimia dan uji sitotoksik ekstrak etanol daun andong merah (Cordyline fruticosa). Jurnal Katalisator, 8(1), 156-165. https://doi.org/10.62769/katalisator.v8i1.1704
Wijaya, L., Saleh, I., Theodorus, T., & Salni, S. (2015). Efek antiinflamasi fraksi daun andong (Cordyline Fruticosa L) pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) galur spraque dawley. Biomedical Journal of Indonesia, 1(1), 16-24. https://core.ac.uk/download/pdf/267825323.pdf