
Nama Latin
Daun Salam (Syzygium polyanthum)
Taksonomi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
Definisi Umum
Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) adalah tanaman yang umum dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Daunnya sering digunakan sebagai bumbu masakan untuk menambah aroma, rasa, warna, serta memperkaya cita rasa makanan. Selain itu, daun salam juga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Penggunaan tanaman ini baik sebagai bumbu dapur maupun obat, umumnya berkaitan dengan kandungan metabolit sekundernya, terutama minyak atsiri atau essential oil. Daun salam berwarna hijau ketika masih dalam keadaan segar, disebabkan kandungan klorofil yang merupakan pigmen utama yang terdapat dalam membran tilakoid. Klorofil memiliki fungsi sebagai molekul yang berperan penting dalam fotosintesis. Selain itu juga mengandung karotenoid yang merupakan pigmen pemberi warna kuning sampai jingga.
Kandungan
Berbagai kandungan senyawa bioaktif terkandung di daun salam, antara lain flavonoid, saponin, triterpenoid, polifenol, alkaloid, tanin dan minyak atsiri. Dimana tanin, flavonoid dan minyak atsiri bermanfaat sebagai antibakteri, sedangkan flavonoid mampu menghambat kadar kolesterol (Giri,2008; Kusumaningrum dkk., 2013; Rahayuningsih, 2014; Wiryawan, 2017).
Khasiat
Daun salam berkhasiat sebagai obat sakit perut, menghentikan buang air besar yang berlebihan, mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, gatal gatal dan diabetes (Wartini, dkk. 2007; Widyawati et al, 2012; Patel, et al., 2012; Harismah, 2017).
Cara Pengolahan
- Persiapan Sampel
- Petik daun salam, cuci, keringkan (angin atau oven suhu rendah ~40–50 °C).
- Giling menjadi bubuk halus.
- Ekstraksi Kasar (Ekstrak Total)
- Ekstraksi dengan pelarut campuran (misalnya etanol 70 % atau metanol 80–96 %) menggunakan metode macerasi atau sonikasi selama waktu tertentu (misalnya 6–24 jam untuk macerasi; 10–15 menit untuk sonikasi) Undip E-Journal System Portal+3IPB Repository+3Jurnal Universitas Gadjah Mada+3.
- Filtrasi, kumpulkan filtrat, dan evaporasi pelarut secara vakum (rotary evaporator) hingga diperoleh ekstrak kental.
- Fraksionasi / Pemisahan Fraksi Berdasarkan Polaritas
- Gunakan pelarut berurutan: n-heksana (untuk senyawa sangat nonpolar seperti lemak/minyak), kemudian kloroform atau etil asetat (semi-polar), dan terakhir air / alkohol (polar) untuk mengekstrak senyawa polifenol/flavonoid/saponin.
- Setiap fraksi diuji kandungannya.
- Pemurnian / Isolasi Spesies Senyawa
- Kromatografi cair (kolom kromatografi, TLC, HPLC) untuk memurnikan senyawa target.
- Jika diperlukan, teknik kromatografi khusus dapat digunakan, seperti counter-current chromatography untuk pemisahan triterpenoid dan flavonoid glycoside secara simultan (PubMed).
- Isolasi Minyak Atsiri
- Gunakan destilasi uap air dari daun (segar atau kering), kumpulkan minyak dari aliran kondensat.
- Analisis & Verifikasi
- Uji kandungan total (misalnya phenol total dengan metode Folin–Ciocalteu, flavonoid dengan metode AlCl₃).
- Uji aktivitas (misalnya antioksidan DPPH).
- Identifikasi senyawa dengan spektroskopi (UV-Vis, NMR, MS) atau kromatografi (GC-MS untuk minyak atsiri, HPLC untuk polifenol/flavonoid).
- Uji fitokimia kualitatif untuk alkaloid, tanin, saponin, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
World Flora Online. (2023). Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Retrieved from http://www.worldfloraonline.org.
Khafid, A., Nurchayati, Y., & Suedy, S. W. A. (2021). Kandungan klorofil dan karotenoid daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) pada umur yang berbeda. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 6(1), 74-80.
Rahman, M. K., Fachriyah, E., & Kusrini, D. (2023). Ekstraksi Daun Salam Berbasis Natural Deep Eutectic Solvent dan Pemanfaatannya sebagai Antioksidan. Green Sphere: Journal of Environmental Chemistry, 2(2), 7-12.
Pulungan, D. R. A., Syahfitri, D., Adelia, D., & Salsabila, R. F. (2024). Daun Salam (Syzygium polyanthum) Rempah Khas Indonesia dengan Berbagai Manfaat Farmakologi: Literature Review. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 4(3).
