Nama latin
Hylocereus polyrhizus
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaseae
Genus : Hylocereus polyrhizus
Spesies : Hylocereus Polyrhizus
Definisi Umum
Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) merupakan buah pitaya berbentuk bulat lonjong seperti nanas yang memiliki sirip warnah kulitnya merah dihiasi sulur atau sisik seperti naga. Buah ini termasuk dalam keluarga kaktus, yang batangnya berbentuk segitiga dan tumbuh memanjat. Batang tanaman ini mempunyai duri pendek dan tidak tajam. Bunganya seperti terompet putih bersih, terdiri atas sejumlah benang sari berwarna kuning.
Buah naga ada empat jenis yaitu buah naga daging merah, buah naga daging putih, buah naga super merah dan buah naga daging kuning. Keempat jenis buah naga tersebut mempunyai keunggulan masing-masing dan mempunyai ciri yang berbeda. Daging buah naga merah memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibanding jenis buah baga putih. Aktifitas antioksidan pada ekstrak daging buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) menghasilkan konsentrasi yang cukup tinggi sekitar 75,4%. Daging buah naga merah memiliki banyak kandungan antioksidan salah satunya fenol dan asam askorbat yang memiliki kekuatan untuk menangkap logam sehingga dapat menangkap ion besi penyebab timbulnya penyakit degeneratif (Panjuantiningrum, 2009).
Khasiat
Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, tiamin, niasin, pyridoxine, kobalamin, glukosa, fenol, betasianin, polifenol, karoten, fosfor, besi dan flavonoid yang beberapa diantaranya merupakan senyawa antioksidan. Kandungan buah flavonoid dalam buah naga merah dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Selain itu, kandungan isoflavon pada senyawa flavonoid dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes ginjal dan osteoporosis (Nuari et al, 2017).
Cara Pengolahan
Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) dapat dibuat dalam bentuk sediaan lotion. Tahap pertama timbang semua bahan dalam pembuatan lotio, yaitu ekstrak kulit buah naga (3%), asam stearat (2,5%), Na CMC (1%), paraffin cair (7%), gliserin (5%), trietanolamin (2%), asam benzoat (0,2%), alkohol (5%), parfum (q.s) dan aquades (ad 100). Lalu panaskan lumpang di atas water bath atau penangas air. tahap kedua masukan fase minyak terlebih dahulu dalam lumpang gerus sampai homogen, lalu tambahkan fase air sedikit demi sedikit gerus cepat ad homogen kemudian setelah itu masukan alkohol sedikit-demi sedikit lalu tambahkan ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) lalu gerus ad homogen. Tahap ketiga tambahkan parfum gerus ad homogen. Keluarkan dari lumpang masukan ke dalam wadah yang telah disediakan (Yanty dan Siska., 2017).
Daftar Pustaka:
Nuari, S., Anam, S., & Khumaidi, A. (2017). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga. Galenika Journal of Pharmacy, 2(2), 118–125.
Panjuantiningrum, F. (2009). Pengaruh Pemberian Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih yang Diinduksi Aloksan.
Yanty, N. Y., dan Siska, A. V. (2017). Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Antioksidan dalam Formulasi Sediaan Lotio. Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(2), 166-172.

