Seledri ( Apium graveolens )

Nama latin

      Apium graveolens

Taksonomi

Kingdom                 : Plantae

Sub Kingdom         : Tracheobionta

Divisi                        : Spermatophyta

Subdivisi                 : Angiospermae

Kelas                        : Dicotyledonae

Ordo                        : Apiales

Famili                      : Apiaceae

Genus                      : Apium L

Spesies                     : Apium graveolens L.

Definisi Umum

Seledri ( Apium graveolens L. ) adalah jenis sayuran yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk masakan dan juga memiliki sifat pengobatan. Tanaman seledri, yang merupakan tanaman musiman, sangat sensitif terhadap kondisi air yang berlebihan atau kekurangan dapat menganggu pertumbuhan tanaman seledri tidak optimal Puput, (2012); Rizky et al., (2018).

Kandungan

Seledri (Apium graveolens L) merupakan tumbuhan yang serat dannutrisi bermanfaat bagi Kesehatan, namun pemanfaatannya masih terbatas. Saat ini, seledri umumnya hanya di gunakan sebagai bumbu penyedap dalam masakan. Padahal, tanpa disadari tanaman ini bisa dimanfaatkan lebih optima, seperti minyak astiri yang terkandung didalamnya (Patricia et al., 2019). Secara keseluruhan, selerdi memiliki sifat antioksidan, antibakteri, antiplatelet, dan antiproliferatif,. Dari segi tradisional, seledri Apium graveolens L berguna untuk mengatasi rematik/asam urat, hipertensi, demam, nyari pinggang, konstipasi, sesak nafas, gangguan mata, stroke/lumpuh, serta diabetes (Handayani & Widowati, 2020).).

Khasiat

Tanaman seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin sebanyak 1%, apiin, minyak atsiri sekitar 0,033%, apigenin, kolin, vitamin A, B, C, serta zat pahit asparagin (Clements et al., 2020). Di antara komponen seledri yang bersifat antibakteri adalah flavonoid, saponin, dan tanin (Majidah et al., 2014)

6.  Cara pengolahan

Pembuatan Jus Seledri Segar (Tujuan: Konsumsi Segar atau Bahan Fungsional)

  • Pilih batang dan daun seledri yang masih segar; bersihkan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran atau residu pestisida.
  • Iris menjadi potongan kecil agar lebih mudah diperas.
  • Gunakan juicer cold-press (masticating) untuk meminimalkan panas dan oksidasi; jika tidak ada, gunakan blender lalu saring.
  • Untuk menjaga keamanan mikrobiologis, pertimbangkan pasteurisasi ringan (seperti pada 60–72°C selama beberapa detik hingga menit) perhatikan bahwa proses ini dapat mengurangi sebagian vitamin atau senyawa sensitif. Jika tujuannya fermentasi, hindari pasteurisasi sebelum penambahan starter.
  • Simpan di suhu dingin (maksimal 4°C) dan minum segera; untuk umur simpan lebih lama, gunakan pengemasan aseptik atau proses fermentasi (lihat bagian fermentasi).

Daftar Pustaka

Handayani, L., & Widowati, L. (2020). Analisis Lanjut Pemanfaatan Empiris Ramuan Seledri (Apium graveolens L) oleh Penyehat Tradisional. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 10, 31 41. https://doi.org/DOI :10.22435/jki.v10i1.1718l

Majidah, D., Fatmawati, D. W. A., Gunadi, A., Gigi, K., Jember, U., Gigi, F. K., Jember, U., Gigi, F. K., & Jember, U. (2014). Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri ( Apium graveolens L .) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai Alternatif Obat Kumur.

Puput, S. (2012). Pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.) pada beberapa jenis media tanam dan dosis pupuk organik cair. Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas IBA.

Patricia, A. D., Jumaeri, & Mahatmanti, F. W. (2019). Uji Daya Antibakteri Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Seledri ( Apium graveolens ). J. Chem. Sci, 8(1), 29–33.

Rizky, A., Pratama, Y., Sumiya, W., & Yamika, D. (2018). Pengaruh komposisi media dan jumlah air terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri (Apium graveolens L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(8), 1613–1619.

Rudy S. et al., Impact of Drying Process on Grindability and Physicochemical Properties of Celery, Foods (MDPI), 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top