Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

Nama Latin

Nigella sativa L.

Taksonomi

Kingdom    : Plantae

Division      : Magnoliophyta

Class           : Magnoliosida

Ordo           : Ranunculales

Famili         : Ranunculaceae

Genus         : Nigella

Spesies        : Nigella sativa L. (ITIS, 2025)

Definisi Umum

Jintan hitam (Nigella sativa L.) adalah tanaman herbal dari famili Ranunculaceae yang memiliki ciri morfologi khas, yaitu tanaman herba berukuran 20–30 cm dengan batang tegak, bercabang halus, dan berwarna hijau pucat. Daunnya berwarna hijau, berbentuk menyirip dengan helaian yang sangat tipis dan terbelah seperti jarum, sehingga tampak menyerupai rambut halus. Morfologi daunnya berbentuk filiform (seperti benang) dan tersusun berselang-seling di sepanjang batang, memberikan tampilan tanaman yang tampak “ringan” dan berlapis-lapis (Lusti et al., 2024).

Bunganya berwarna putih hingga kebiruan, memiliki 5–10 kelopak, dan muncul secara soliter pada ujung batang. Setelah penyerbukan, tanaman membentuk buah kapsul beruang banyak yang di dalamnya berisi biji-biji kecil berwarna hitam pekat, berbentuk segitiga, dan bertekstur keras. Kapsul buah jintan hitam terdiri dari 3–7 ruang (lokulus), masing-masing berisi puluhan biji yang menjadi bagian utama tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional dan farmasi karena kandungan metabolit sekundernya. Secara keseluruhan, kombinasi bentuk daun yang filiform, bunga soliter bercorolla putih kebiruan, dan biji hitam bersegi menjadi ciri utama yang membedakan Nigella sativa dari spesies lain (Imelda et al., 2024).

Kandungan

Biji jintan hitam mengandung berbagai metabolit sekunder yang penting, meliputi flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan fenolik (Lusti et al., 2024). Selain itu, minyak esensial dari jintan hitam kaya akan senyawa bioaktif seperti thymoquinone, thymohydroquinone, nigellone, α-hederin, dan t-anethole, yang memiliki efek antioksidan, antibakteri, antikanker, serta imunomodulator kuat (Muahiddah & Diniariwisan, 2024). Kandungan asam lemak seperti asam linoleat, oleat, dan palmitat juga berperan penting dalam efek antiinflamasi dan antikolesterol. Kombinasi metabolit lipofilik dan hidrofilik ini membuat jintan hitam efektif dalam berbagai aplikasi farmasi maupun kesehatan (Salma et al., 2025).

Khasiat

a. Aktivitas Antioksidan

Jintan hitam memiliki aktivitas antioksidan kuat karena kandungan thymoquinone, flavonoid, dan senyawa fenolik. Penelitian menunjukkan ekstrak jintan hitam dari berbagai pelarut memiliki nilai IC₅₀ pada rentang 18,42–40,85 ppm yang dikategorikan sebagai antioksidan sangat kuat (Lusti et al., 2024).

b. Aktivitas Antibakteri

Ekstrak jintan hitam efektif menghambat pertumbuhan bakteri, terutama bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakterinya dipengaruhi oleh senyawa bioaktif thymoquinone, thymohydroquinone, carvacrol, dan timol yang bekerja merusak membran sel bakteri (Salma et al., 2025).

c. Aktivitas Antiinflamasi & Imunomodulator

Jintan hitam dapat menurunkan inflamasi dengan menghambat produksi ROS dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan seperti SOD dan katalase. Selain itu, jintan hitam terbukti meningkatkan respon imun tubuh, termasuk peningkatan fagositosis dan jumlah leukosit, sehingga berperan sebagai imunostimulan alami (Muahiddah & Diniariwisan, 2024).

Cara Pengolahan

Potensi jintan hitam sebagai agen antibakteri terhadap bakteri patogen, dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut (Salma et al., 2025):

a. Bersihkan biji jintan hitam dari kotoran dan benda asing, kemudian keringkan hingga kadar air rendah untuk mencegah pertumbuhan jamur.

b. Haluskan biji menggunakan blender atau grinder hingga menjadi serbuk simplisia agar proses ekstraksi lebih optimal.

c. Rendam serbuk dalam etanol 95% (atau etanol polar lainnya sesuai jurnal) dengan perbandingan pelarut yang memadai.

d. Lakukan ekstraksi menggunakan metode maserasi atau perendaman selama beberapa hari sambil sesekali diaduk agar senyawa aktif (thymoquinone, carvacrol, p-cymene) larut sempurna.

e. Saring larutan untuk memisahkan filtrat (ekstrak) dari ampas.

f.  Kentalkan ekstrak menggunakan evaporator atau penangas air untuk menguapkan sisa pelarut hingga diperoleh ekstrak pekat.

g. Simpan ekstrak dalam wadah gelap dan kedap udara untuk menjaga stabilitas senyawa aktif, terutama thymoquinone.

Daftar Pustaka

Imelda, D., Maharani, P., & Mardiana, P. (2024). Seminar Nasional TREnD Pemanfaatan Minyak Jintan Hitam ( Nigella Sativa ) Sebagai Bahan Pengawet Alami Pada Minuman Herbal. Seminar Nasional TREnD, 4, 12–18.

Integrated Taxonomic Information System. (n.d.). Single report for TSN 506592. Retrieved November 15, 2025, from https://itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=506592

Lusti, N. F., Pratiwi, N., Musaidah, S., Audina, R. I., & Atwiyandani, I. (2024). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol , Etil Asetat , dan N-heksana Jintan Hitam ( Nigella sativa ) dengan Variasi Pelarut dan Waktu Maserasi. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 7(16), 703–714.

Muahiddah, N., & Diniariwisan, D. (2024). Jurnal Biologi Tropis The Potential of Black Cumin ( Nigella sativa ) as an Immunostimulant in Aquaculture ( Review ). Jurnal Biologi Tropis, 24(2), 301 – 308 DOI:

Salma, A., Prajawanti, K. N., Aristia, B. F., & Nisyak, K. (2025). Potensi Jintan Hitam ( Nigella sativa ) sebagai Agen Antibakteri terhadap Bakteri Patogen Klinis. Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum Dan Farmasi, 3(3), 146–155.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top